Demi Narkoba, Remaja Tasikmalaya Ini Nekad Jual Diri

Bukan hal baru, kasus seperti ini sudah terjadi juga sebelumnya. Di Kota Tasikmalaya, fenomena menjual diri untuk mendapatkan narkoba bukanlah hal yang aneh. Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, obat- obatan, dan bahan berbahaya serta minuman beralkohol di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Rabu 24 Agustus 2016. Sosialisasi itu dihadiri ribuan pelajar SMA dan SMK sekota Tasikmalaya.
ilustrasi gambar

Ini fakta, bukan mengada-ada. Jual diri karena narkoba sudah banyak ditemukan di Tasikmalaya. Ada juga yang nekat menjual nama ibunya, dengan alasan ibunya sakit untuk minta uang, yang ujung-ujungnya dibelikan narkoba. Kejadian itu berlangsung dua tahun lalu, ucap Kepala Satuan Narkoba Polresta Tasikmalaya Erustiana.


Erustiana mengungkapkan, peredaran narkoba di kalangan remaja Tasikmalaya mengalami peningkatan. Selama 2016, dari 51 kasus narkoba yang ditangani Satnarkoba Polresta Tasikmalaya, 10 persen tersangkanya masuk dalam kategori remaja. Dia pun memprediksi masih banyak pengguna narkoba kategori remaja di Tasikmalaya yang belum terungkap oleh Satnarkoba Tasikmalaya.


Ini yang patut diwaspadai. Narkoba sudah menyusup di kalangan remaja. Rata-rata yang kami tangkap itu masih dalam taraf pengguna namun kalau sudah kepepet, nanti bisa jadi pengedar atau bahkan jadi bandar, kata Erustiana.


Sementara itu, Kepala Badan Nasional Narkotika Kota Tasikmalaya Dede Sudrajat mengatakan, pencegahan narkoba perlu dilakukan sejak dini. Pasalnya, Kota Tasikmalaya sudah masuk dalam kategori darurat narkoba jika dilihat dari jumlah penggunanya.


Di Jawa Barat ada sekitar 800.000 pengguna narkoba, dan sekitar 2 persennya ada di Tasikmalaya. Kita harus punya komitmen untuk mencegah narkoba dan lawan narkoba di kalangan remaja, kata Dede.


Meski pengguna di tasikmalaya masih terbilang sedikit, tetapi ini ditakutkan adalah awal dari menjamurnya kebiasaan buruk para remaja yang mencemari kebersihan kota Tasikmalaya. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi kita juga selaku warga kabupaten Tasikmalaya harus berani dan mampu untuk menolak Narkoba secara terang-terangan. Ayo buktikan "Tasik Itu Resik dan Asik"