Aku melihatnya lagi. Wanitaku.
Aku yakin dia adalah wanitaku. Rambutnya yang hitam panjang, senyuman itu. Lekuk tubuhnya, mata cokelatnya.. akhirnya aku menemukanya.
Aku melangkah keluar dari dalam mobilku, menyusuri jalanan yang ramai, ku lihat banyak orang beraktifitas. Ini adalah siang yang indah, cerah dengan angin musim semi yang menyegarkan. Sekilas aku melirik nama Cafe itu. La Halz, nama perancis, ku harap aku bisa mendapatkan sarapan yang mengenyangkan, selain itu.. aku hanya ingin menyapanya. Sekedar bertanya apa dia mengenalku..
Suara gemercing dari lonceng yang di pasang segera berdenting saat membuka pintu. Semua orang menatapku untuk beberapa detik sebelum kembali pada katifitas mereka.
Dan wanita itu. Dia melihatku dengan senyumanya.. sebuah senyuman yang menenangkanku.
�Selamat datang.� Katanya setelah aku menemukan mejaku, ku amati dirinya, dari kaki hingga ujung kepalanya. Dia melihatku bingung, awalnya.. lalu berusaha memaksakan senyuman kepadaku, sebelum bertanya �sarapan?�
�tentu� menu apa yang bisa anda rekemendasikan pada musim semi seperti ini?�
�yah. Musim semi.� Dia tersenyum lagi, �em, bagaimana bila kau mencoba Ratatouile, masakah desa khas perancis, atau bila kau mau.. kau bisa mencoba La ziles sebuah menu unik dari selatan perancis, atau...?!� aku memotong ucapanya.
�tentu saja. Ratatouile terdengar menarik, dan Cofee, satu Cofee susu, aku membutuhkanya�
�baik� katanya ramah, dia melihatku kembali untuk beberapa saat, sebelum berlalu meninggalkanku. Ku raih catatan dalam saku jaketku, dan ku tulis. �Rebeca Alson�
Jadi, namanya adalah Rebeca.
****
�Kau tidak bisa melakukan ini??� suara keras di iringi langkah kaki cepat terdengar, tiba-tiba terjadi jedah yang panjang.. Grasia menghentikan langkahnya, untuk bisa menatap pria berewok yang masih terlihat merah padam.
�sayangnya Agent Grand, aku bisa melakukanya�
Grasia menunjukkan sebuah kertas, sebuah berkas dari kejaksaan. Mata Grand melebar, membaca setiap huruf itu, ada debaran rasa tidak percaya dalam ekspresi wajahnya. �bagaimana bisa kau melakukanya? Kau tidak mengerti siapa yang kau libatkan ini!!�
�aku mengerti. Sangat mengerti. Siapa Hill Thompson?!�
�dengar..� Grand berusaha berkata dengan tenang, namun tanganya gemetar ada nada ketakutan dalam suaranya. �kau.. siapa kau sebenarnya?�
�aku adalah LPC, dan tugasku adalah meringkus siapapun yang ada di balik nama Peri tidur ini. 4 wanita sudah tewas Agent Grand, dan aku tidak mau menambah korban lagi.. tidak untuk nama wanita lain!!�
�dan apa hubunganya dengan Hill Thompson nona Grasia, bisakah aku mendapatkan jawabanya??� mata Grand seperti menantang, suaranya tegas namun di campuri oleh amarah.
�Hill Thompson. Dia tahu sesuatu, aku sudah mempelajari berkasnya. Dan bila kau masih ingin tahu, kenapa dia terlibat, kau akan tahu seiring bagaimana kasus ini berjalan.� Ucap Grasia langsung meninggalkan tempat itu.
**
Mobil Camaro merah berhenti di seuah tempat, �Crick Ol Demicine tribunall Hospitall�. Grand melesat keluar, menyusuri lorong dan langsung menemukan wanita itu.
�untuk alasan yang masih tidak ku mengerti aku harus tahu, kemana kasus ini berakhir.�
Grasia menatapnya dengan senyuman aneh, lebih terkesan seperti seringai, dan mereka mulai berjalan di ikuti oleh salah satu pemandu.
CODTH atau biasa mereka menyebutnya Demicine Tribun Hosspitall adalah sebuah Rumah sakit jiwa yang di peruntukkan untuk para Kriminal yang mengalami gangguan kejiwaan mulai dari tingkat pertama hingga ke tingkatan paling ekstream. Grand tidak asing dengan tempat ini. Mengingat, apa yang dia capai 2 tahun sebelumnya.
Semua ini berpusat pada satu nama. Hill Thompson. Sebuah nama yang akan membawa mimpi buruk. Satu-satunya nama yang membuat bulu kuduk meringding ketika mendengarnya.
Mereka menyusuri anak tangga menurun, melewati beberapa lift, lalu berhenti di sebuah Bunker, lebih terlihat seperti ruangan beton namun stearil. Lantainya bermarmer, tidak ada cahaya matahari, hanya pijar lampu neon yang terang, petugas memasukkan sejumblah nomer kode, sebelum akhirnya pintu terbuka dan mereka melewati pintu beton tersebut.
Kini sejauh mata memandang, baik Grasia ataupun Grand hanya bisa menatap pintu-pintu dengan cermin di setiap sisinya, disana�di setiap ruangan; dia melihat berbagai orang di kurung dengan wajah�tak tertebak. Beberapa menyeringai, beberapa diam tak bergerak dan beberapa tertawa.
�tenang saja� ungkap sang petugas menjelaskan �tidak ada satupun yang bisa melihat kehadiran kita. Umumnya kaca yang di gunakan disini adalah kaca satu sisi. Jadi�mereka tidak mengetahui keberadaan kita.�
Grand masih mengawasi tempat itu. Tatapanya melayang mengingat kejadian masa lalunya, saat dia menatap mata itu. Mata biru mematikan. Darah, bau amis.. menjijikkan dan pemandangan itu terngiang-ngiang kembali dalam otaknya.
Untuk alasan yang masih menganggunya. Grand mengingat nama itu lagi. Hill�Thompson!! Kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi saat itu.
Petugas menghentikan langkahnya, Grasia dan Grand menatap satu ruangan, sebuah ruangan dengan orang yang dia kenali..
Hill Thompson.
Pria ini memiliki rambut bergelombang hitam, jenggot di rahangnya terlihat tipis, matanya biru dengan ekspresi yang ganjil, menatap lurus ke arah mereka.
�apa dia melihat kita??� tanya Grasia melirik sang petugas.
�seharusnya tidak�kaca ini memantulkan bayanganya sendiri. Mungkin dia melihat dirinya sendiri� aku sang petugas menjelaskan.
Grand mengamati pria itu. Dia masih mengingat jelas wajah itu, wajah yang kini ada di hadapanya, ketika dia terjebak dalam lamunanya, tiba-tiba tubuhnya serasa tersentak, ketika Hill tiba-tiba mneyeringai. Dia melihat kita�aku yakin, dia tahu bahwa ada kita disini. Bisik Grand dalam hatinya.
***
Grasia yang pertama masuk, di ikuti agent Grand, Ruangan sudah di desain khusus, ketika Hill, mengamati mereka.. dia tertuju pada satu figure. Figure yang dia kenal,
�Agent Grand. Sungguh kehormatan anda mau menyambangiku??� katanya lembut. Suaranya rendah dengan aksen yang sopan, siapapun yang berbicara denganya, tidak akan percaya apa yang dia lakukan pada masa lalunya.
�senang bertemu dengan anda, tuan Hill. Perkenalkan, nama saya adalah Agent Gras, saya dari satuan LPC, datang kesini untuk...!!� sebelum Grasia menyelesaikan kalimatnya, Hill tiba-tiba memotongnya dengan aksen sopanya, dia berujar lembut.
�apakah ada hubunganya dengan saya.. Nona Grasia�
Saat itu. Grasia menyadari dari mata birunya. Dia adalah pria yang sangat berbahaya.
***
�Aku beritahu kau Pscyhopath bukan sebuah penyakit; mereka (Psychopath) menyadari apa yang mereka perbuat, lebih dari itu bahkan.. mereka melakukan pembunuhan secara sadar� �dan kenapa kau berpikir, dengan menggunakan seorang Psychopath, kau mampu melawan Psychopath lain?�
�dia tahu sesuatu. Aku yakin� ucap Gras, � dia mengatakan sesuatu tentang, sebuah garis. Dia bisa membantu kita dan dia tahu bagaimana Psychopath berfkir, karena dia adalah salah satu dari mereka?�
�dan apa yang akan kau berikan kepadanya? Kebebasan.. � Grand mulai menyudutkan Grasia.
�tidak!! Dia hanya membutuhkan, hal lain..�
�seperti..?�
�pemindahan dari tempat ini� ucap Gras dengan mata gemetar, saat itu Grand menyadari, sesuatu terjadi ketika Hill hanya ingin berbicara 4 mata dengan Grasia.
Hill, pasti melakukan sesuatu.
�Okay. Hill.. kau ikut dalam kasus ini�
Mata biru itu menyala, dan sebuah seringai misterius.. terlihat di wajahnya.
Aku yakin dia adalah wanitaku. Rambutnya yang hitam panjang, senyuman itu. Lekuk tubuhnya, mata cokelatnya.. akhirnya aku menemukanya.
Aku melangkah keluar dari dalam mobilku, menyusuri jalanan yang ramai, ku lihat banyak orang beraktifitas. Ini adalah siang yang indah, cerah dengan angin musim semi yang menyegarkan. Sekilas aku melirik nama Cafe itu. La Halz, nama perancis, ku harap aku bisa mendapatkan sarapan yang mengenyangkan, selain itu.. aku hanya ingin menyapanya. Sekedar bertanya apa dia mengenalku..
Suara gemercing dari lonceng yang di pasang segera berdenting saat membuka pintu. Semua orang menatapku untuk beberapa detik sebelum kembali pada katifitas mereka.
Dan wanita itu. Dia melihatku dengan senyumanya.. sebuah senyuman yang menenangkanku.
�Selamat datang.� Katanya setelah aku menemukan mejaku, ku amati dirinya, dari kaki hingga ujung kepalanya. Dia melihatku bingung, awalnya.. lalu berusaha memaksakan senyuman kepadaku, sebelum bertanya �sarapan?�
�tentu� menu apa yang bisa anda rekemendasikan pada musim semi seperti ini?�
�yah. Musim semi.� Dia tersenyum lagi, �em, bagaimana bila kau mencoba Ratatouile, masakah desa khas perancis, atau bila kau mau.. kau bisa mencoba La ziles sebuah menu unik dari selatan perancis, atau...?!� aku memotong ucapanya.
�tentu saja. Ratatouile terdengar menarik, dan Cofee, satu Cofee susu, aku membutuhkanya�
�baik� katanya ramah, dia melihatku kembali untuk beberapa saat, sebelum berlalu meninggalkanku. Ku raih catatan dalam saku jaketku, dan ku tulis. �Rebeca Alson�
Jadi, namanya adalah Rebeca.
****
�Kau tidak bisa melakukan ini??� suara keras di iringi langkah kaki cepat terdengar, tiba-tiba terjadi jedah yang panjang.. Grasia menghentikan langkahnya, untuk bisa menatap pria berewok yang masih terlihat merah padam.
�sayangnya Agent Grand, aku bisa melakukanya�
Grasia menunjukkan sebuah kertas, sebuah berkas dari kejaksaan. Mata Grand melebar, membaca setiap huruf itu, ada debaran rasa tidak percaya dalam ekspresi wajahnya. �bagaimana bisa kau melakukanya? Kau tidak mengerti siapa yang kau libatkan ini!!�
�aku mengerti. Sangat mengerti. Siapa Hill Thompson?!�
�dengar..� Grand berusaha berkata dengan tenang, namun tanganya gemetar ada nada ketakutan dalam suaranya. �kau.. siapa kau sebenarnya?�
�aku adalah LPC, dan tugasku adalah meringkus siapapun yang ada di balik nama Peri tidur ini. 4 wanita sudah tewas Agent Grand, dan aku tidak mau menambah korban lagi.. tidak untuk nama wanita lain!!�
�dan apa hubunganya dengan Hill Thompson nona Grasia, bisakah aku mendapatkan jawabanya??� mata Grand seperti menantang, suaranya tegas namun di campuri oleh amarah.
�Hill Thompson. Dia tahu sesuatu, aku sudah mempelajari berkasnya. Dan bila kau masih ingin tahu, kenapa dia terlibat, kau akan tahu seiring bagaimana kasus ini berjalan.� Ucap Grasia langsung meninggalkan tempat itu.
**
Mobil Camaro merah berhenti di seuah tempat, �Crick Ol Demicine tribunall Hospitall�. Grand melesat keluar, menyusuri lorong dan langsung menemukan wanita itu.
�untuk alasan yang masih tidak ku mengerti aku harus tahu, kemana kasus ini berakhir.�
Grasia menatapnya dengan senyuman aneh, lebih terkesan seperti seringai, dan mereka mulai berjalan di ikuti oleh salah satu pemandu.
CODTH atau biasa mereka menyebutnya Demicine Tribun Hosspitall adalah sebuah Rumah sakit jiwa yang di peruntukkan untuk para Kriminal yang mengalami gangguan kejiwaan mulai dari tingkat pertama hingga ke tingkatan paling ekstream. Grand tidak asing dengan tempat ini. Mengingat, apa yang dia capai 2 tahun sebelumnya.
Semua ini berpusat pada satu nama. Hill Thompson. Sebuah nama yang akan membawa mimpi buruk. Satu-satunya nama yang membuat bulu kuduk meringding ketika mendengarnya.
Mereka menyusuri anak tangga menurun, melewati beberapa lift, lalu berhenti di sebuah Bunker, lebih terlihat seperti ruangan beton namun stearil. Lantainya bermarmer, tidak ada cahaya matahari, hanya pijar lampu neon yang terang, petugas memasukkan sejumblah nomer kode, sebelum akhirnya pintu terbuka dan mereka melewati pintu beton tersebut.
Kini sejauh mata memandang, baik Grasia ataupun Grand hanya bisa menatap pintu-pintu dengan cermin di setiap sisinya, disana�di setiap ruangan; dia melihat berbagai orang di kurung dengan wajah�tak tertebak. Beberapa menyeringai, beberapa diam tak bergerak dan beberapa tertawa.
�tenang saja� ungkap sang petugas menjelaskan �tidak ada satupun yang bisa melihat kehadiran kita. Umumnya kaca yang di gunakan disini adalah kaca satu sisi. Jadi�mereka tidak mengetahui keberadaan kita.�
Grand masih mengawasi tempat itu. Tatapanya melayang mengingat kejadian masa lalunya, saat dia menatap mata itu. Mata biru mematikan. Darah, bau amis.. menjijikkan dan pemandangan itu terngiang-ngiang kembali dalam otaknya.
Untuk alasan yang masih menganggunya. Grand mengingat nama itu lagi. Hill�Thompson!! Kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi saat itu.
Petugas menghentikan langkahnya, Grasia dan Grand menatap satu ruangan, sebuah ruangan dengan orang yang dia kenali..
Hill Thompson.
Pria ini memiliki rambut bergelombang hitam, jenggot di rahangnya terlihat tipis, matanya biru dengan ekspresi yang ganjil, menatap lurus ke arah mereka.
�apa dia melihat kita??� tanya Grasia melirik sang petugas.
�seharusnya tidak�kaca ini memantulkan bayanganya sendiri. Mungkin dia melihat dirinya sendiri� aku sang petugas menjelaskan.
Grand mengamati pria itu. Dia masih mengingat jelas wajah itu, wajah yang kini ada di hadapanya, ketika dia terjebak dalam lamunanya, tiba-tiba tubuhnya serasa tersentak, ketika Hill tiba-tiba mneyeringai. Dia melihat kita�aku yakin, dia tahu bahwa ada kita disini. Bisik Grand dalam hatinya.
***
Grasia yang pertama masuk, di ikuti agent Grand, Ruangan sudah di desain khusus, ketika Hill, mengamati mereka.. dia tertuju pada satu figure. Figure yang dia kenal,
�Agent Grand. Sungguh kehormatan anda mau menyambangiku??� katanya lembut. Suaranya rendah dengan aksen yang sopan, siapapun yang berbicara denganya, tidak akan percaya apa yang dia lakukan pada masa lalunya.
�senang bertemu dengan anda, tuan Hill. Perkenalkan, nama saya adalah Agent Gras, saya dari satuan LPC, datang kesini untuk...!!� sebelum Grasia menyelesaikan kalimatnya, Hill tiba-tiba memotongnya dengan aksen sopanya, dia berujar lembut.
�apakah ada hubunganya dengan saya.. Nona Grasia�
Saat itu. Grasia menyadari dari mata birunya. Dia adalah pria yang sangat berbahaya.
***
�Aku beritahu kau Pscyhopath bukan sebuah penyakit; mereka (Psychopath) menyadari apa yang mereka perbuat, lebih dari itu bahkan.. mereka melakukan pembunuhan secara sadar� �dan kenapa kau berpikir, dengan menggunakan seorang Psychopath, kau mampu melawan Psychopath lain?�
�dia tahu sesuatu. Aku yakin� ucap Gras, � dia mengatakan sesuatu tentang, sebuah garis. Dia bisa membantu kita dan dia tahu bagaimana Psychopath berfkir, karena dia adalah salah satu dari mereka?�
�dan apa yang akan kau berikan kepadanya? Kebebasan.. � Grand mulai menyudutkan Grasia.
�tidak!! Dia hanya membutuhkan, hal lain..�
�seperti..?�
�pemindahan dari tempat ini� ucap Gras dengan mata gemetar, saat itu Grand menyadari, sesuatu terjadi ketika Hill hanya ingin berbicara 4 mata dengan Grasia.
Hill, pasti melakukan sesuatu.
�Okay. Hill.. kau ikut dalam kasus ini�
Mata biru itu menyala, dan sebuah seringai misterius.. terlihat di wajahnya.
ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
ReplyDeleteHalo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)
Game Terbaru : Perang Baccarat !!!
Promo :
- Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
- Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino
Situs Login : arenakartu.org
Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-
INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.